Jumat, 11 November 2016

UPGRADE OS

Upgrade OS
Rumah Sakit Kasih Bunda


Manajemen perusahaan memutuskan untuk mengupgrade OS yang baru karena OS Yang lama sudah tidak ada pembaruan oleh vendornya karena alasan keamanan agar meningkatkan kinerja pada perusahaan.

Nama proyek               : Upgrade OS dari Windows XP ke Windows 7
Sponsor proyek            : Microsoft
Manajer proyek            : Smart Technion
Tim kerja proyek          : SmithTech
Tujuan proyek              : MengUpgrade OS

Kasus Bisnis :
Pada Proses mengupgrade OS di perlukan beberapa perangkat :

·         80 Buah kaset windows yang akan di diinstal di setiap lantainya.
·         CD Driver komputer sebanyak 20 buah, dimana setiap lantai akan diinstal 20 unit PC.
·         Flashdisk Untuk mengintsal aplikasi.
·         Koneksi internet untuk melakukan update sistem.

Tujuan Proyek :
Tujuan proyek ini adalah untuk meng-upgrade sistem operasi pada PC yang dimiliki oleh Rumah Sakit Kasih Bunda sekitar 80 PC, dimana semua akan di upgrade Windows 7. Meningkatkan system keamanan pada system operasi terbaru, guna dalam keamanan dan keaslian data. Meningkatkan kinerja komputer yang ada dirumah sakit.

Jadwal Proyek :
                                 
Proses instalasi di lakukan 3 hari yang mana hari pertama di gunakan untuk menginstal windows 7 dan persiapan aplikasi yang akan di gunakan.
         
1.      Perencanaan
Menentukan tipe windows 7 yang akan di instal.

2.      Inisialisasi
Mengecek perangkat komputer yang akan di gunakan pada proses instalasi windows 7 fungsi fisik dan fungsi alat yg sesuai dengan karakteristik tertentu. 

3.      Implementasi
Pengerjaan Instalasi windows 7 dan proses lainnya.

4.      Penyelesaian
Melakukan testimoni windows 7 yang sudah terinstal.


Sumber Daya Proyek
         
Perkiraan biaya: Rp. 110 juta. (termasuk biaya Jasa)

Anggaran Kasar

Variabel
Harga
Total
CD WINDOWS 7 PROFESSIONAL 64bit
1.313.000
80
CD DRIVERPACK
40.000
20
Flashdisk Sandisk 32GB
169.000
20
RJ 45
Jumlah
109.220.000

Video Presentasi




Senin, 24 Oktober 2016

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS PADA MIKROPROSESOR 8066/8088 [JILID II]

v BUS TIMMING

Bus timming adalah sebuah subsistem yang mentransfer data atau listrik antara komponen komputer dengan adanya timming atau jeda waktu yang berurutan. Jadi dapat di simpulkan bus timming itu adalah jedaan waktu yang di buat agar data saling beraturan

·        Operasi Bus yang Pokok
Pada bagian operasi bus ada tiga bus dari 8086 dan 8088, yaitu :
1.      Fungsi – Alamat
2.      Data
3.      Kontrol
Sebenarnya cara ini sama dengan yang ada pada mikroprosesor pada umumnya. Jika data dituliskan ke dalam memori mikroprosesor akan mengeluarkan alamat memori pada bus alamat, mengeluarkan data untuk dituliskan kedalam memori pada data bus, dan membuat tulisan (WR) ke memori dan 101 M = 0 untuk 8088 dan M IlO / = 1 untuk 8086

·        Timming Secara Umum
Mikroprosesor 8086 / 8088 menggunakan memori dan I/O dalam periode waktu yang disebut bus cycles, yang sama dengan empat periode sistem clocking (pernyataan T).
1.      T1: Selama periode clocking pertama dalam bus cycle, yang disebut dengan TJ. Alamat memori atau lokasi 110 dikirimkan melalui alamat bus  dan hubungan alamat data bus. Juga output selama TJ, adalah signal kontrol: ALE, DT/R, dan 10/M (8088) atau M IlO (8086). 101 Matau MilO menunjukkan apakah alamat bus berisi alamat memori atau nomor perangkat 110 (port).
2.      T2Selama T2, 8086/8088 membuat signal RD atau signal WR, DEN, dan dalam hal penulisan, data yang harus ditulis. Kejadian ini menyebabkan memori atau bagian 110 memulai menunjukkan pembacaan atau penulisan. Signal DEN kembali ke buffer data bus, jika signal tersebut muncul dalam sistem, sehingga memori atau 110 dapat menerima data untuk ditulisa tau sehingga mikroprosesor dapat menerima data yang dibaca dari memori atau I/O untuk operasi pembacaan. Jika hal ini terjadi untuk menuliskan bus cycle, maka data dikirimkan ke memori atau I/O melalui data bus.
3.      T3: Mengijinkan memori untuk mengakses data dan mengijinkan data dipindah pada mikroprosessor.
4.      T4: Tempat dimana data ditulis.


·        Read Timming
Read timing adalah waktu yang dimungkinkan memori atau I/O untuk membaca data. Memori dipilih dengan waktu aksesnya, yang merupakan jumlah waktu yang digabung dimana mikroprosesor memungkinkan untuk memasukkan data untuk operasi pembacaan. Bahwa memori yang kita pilih dapat sesuai dengan batasan sistem. 

·        Write Timing
Write timing adalah periode clocking ekstra yang disisipkan antara T2 dan T3 untuk penyebaran bus cycle. Waktu akses memori, secara normal 460 ns dengan 5 MHz clock, disebarkan dengan satu periode clocking ke 660 ns.

v KEADAAN READY & WAIT

Ready adalah suatu keadaan seperti menunggu timing ke prosesor, inputan ready ke 8088 atau ke 8066 mempunyai persyaratan timing yang sulit, lamanya waktu setup pada ready itu membutuhkan waktu dari sistem clock. Untuk beroprasi diperlukan timing dengan sirkuit sinkronisasi ready internal dari generator clock 8284A

·        RYD dan 8284A
Pada clock generator 8284A inputan ready sudah disinkronisasikan. Diagram timing untuk input ini sudah disediakan. Meskipun berbeda dengan timing untuk input READY ke 8086 atau 8088, sirkuit 8284a internal menjamin keakuratan sinkronisasi READY yang disediakan pada 8086 atau 8088. Didalam fungsi IC IC 8284A sebagai clock mikroprosessor 8088 terdapat 2 sinyal yaitu :
Ø  Sinyal AEN1
Ø  Sinyal RDY1

v MODE MAKSIMUN & MODE MINIMUM

Mikroprosesor 8086/8088 memiliki dua mode yaitu:
Ø  Mode Maksimum
Ø  Mode Minimum
Operasi mode maksimum diperoleh dengan menghubungkan dasar pin MN/MX, dan operasi mode minimum diperoleh dengan menghubungkan pin pilihan mode MN/MX ke +5v.

·        Operasi Mode Maksimum
Mode maksimum ini digunakan hanya sistem berisi co – prosesor eksternal seperti co – prosesor aritmatika 8087, mode ini memerlukan tambahan dari pengontrolan bus eksternal pengontrol bus 8288

·        Operasi Mode Minimum
Operasi mode minimum adalah cara yang paling murah untuk mengop- erasikan mikroprosesor 8086/8088. Signal kontrol adalah sama dengan intel 8085A, 8-bit mikroprosesor yang paling akhir.Susunan ini memungkinkan 8085A peripheral digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus.




·        Pengontrolan Bus 8288

Pada pengontrolan bus 8288 ini harus menggunakan pada mode maksimum untuk menyalakan sinyal kontrol bagi memori dan I/O. Alat ini mengakibatkan mode maksimum pada 8086/8088 yang menghilang beberapa sinyal kontrol yang berguna dari sinyal kontrol untuk co – prosesor.

Senin, 17 Oktober 2016

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS PADA MIKROPROSESSOR 8066 DAN 8088

Pin Out

Mikroprosesor 8086 dan 8088-keduanya terkemas dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. Mikroprosesor 8086 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 16-bit, sementara mikroprosesor 8088 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit.
Bagaimanapun terdapat perbedaan kecil antara keduanya, yakni pada sinyal kontrol. 8086 memiliki pin M/IO, dan 8088 memiliki pin IO/M. Perbedaan lainnya adalah pada pin 34 chip 8088 terdapat pin SSO sementara pada chip 8086 terdapat pin BHE/S7. Baik 8086 maupun 8088, keduanya membutuhkan catu daya sebesar +5,0 volt dengan toleransi sebesar 10 persen. 8086 menggunakan arus catu maksimum 360 mA, sementara 8088 menggunakan arus catu maksimum 340 mA.
Mikroprosesor 8086 dan 8088 akan kompatibel TTL jika kekebalan terhadap noise disesuaikan menjadi 350 mV dari nilai 400 mV yang biasa.

Fungsi Pin

1. AD0-AD7
Pin ini (Pin 9-16) digunakan untuk transmisi memori dan alamat I/O pada tiap siklus bus. Pin-pin ini dimultipleks, dimana di awal siklus bus, pin-pin ini berfungsi sebagai bita alamat A0-A7, dan pada siklus berikutnya digunakan oleh prosesor sebagai bus data D0-D7, dan informasi alamat A0-A7 dilatch.

2. AD8-AD15
Pin ini (pin 2-8, 39) digunakan untuk memori output dan bit alamat A8-A15. Pin ini tidak dimultipleks dan tetap stabil di siklus bus. Dalam desain PC, pin ini dilatch dan direpower menjadi bit alamat A8-A15 dalam siklus bus.

3. A16/S3-A19/S6
Pada permulaan tiap siklus memori, pin ini (pin 35-38) memberikan bit alamat A16-A19, Pada siklus sisanya, menyediakan bit status internal 8088. Jika S6 diset low, S5 memberikan status flag interrupt enable. S3 dan S4 dikodekan untuk.
Desain PC tidak menggunakan informasi status ini. Jika pin ini dilatch dan direpower , mak akan menjadi bit alamat A16-A19

4. CLK
Pin (Pin 19) ini merupakan jalur masukan yang menyediakan informasi timing (pewkatuan) untuk mikroprosesor 8088. Dalam desainnya, masukan pin ini diambilkan IC clok 8284A dengan frekuensi 4.77 MHz dengan siklus kerja ½.

5. RQ/GT0
Pin ini merupakan jalur bidirectional yang digunakan oleh lokal bus untuk penggunaan bus lokal. Soket ini kompatibel dengan prosesor numerik 8087 produksi Intel. Sinyal ini akan mengijinkan prosesor untuk masuk ke dalam sistem untuk membentuk fungsinya.

6. RQ/GT1
Pin ini (pin 30) sama fungsinya dengan RQ//GT0, tetapi dengan prioritas rendah. Dalam desain PC jalur ini tidak digunakan.

7. LOCK
Pin ini (pin 29) diaktifkan oleh instruksi lock dan tetap aktif sampai akhir dari instruksi berikutnya. Jika desain PC bukan merupakan desain dengan bus multi- master, maka pin ini tidak digunakan.

8. NMI
Pin ini (pin 17) digunakan untuk memberikan nonmaskable interrupt (Interrupt yang tidak bisa dihalangi) mikroprosesor 8088. Dalam desain PC, NMI ini dihalangi keluar dari prosesor dengan suatu bit programamble port. Dalam aplikasi desain PC permintaan NMI digunakan untuk menandai paritas error dalam memori sistem, menerima permintaan interrupt dari soket prosesor dan menerima permintaan interrupt dari piranti pada sistem bus.

9. INTR
Sinyal masukan (pin 18) adalah masukan interrupt yang dapat dihalangi (maskable interrupt) prosesor 8088. Dalam desain PC, pin ini dihubungkan dengan IC kontroler interrupt 8259A yang memperluas masukan interrupt menjadi 8 masukan interrupt.

10. READY
Pin 22 ini digunakan untuk memasukkan kondisi “wait” dalam siklus bus prosesor 8088, sehingga siklus memperpanjang siklus.sinyal ini digunakan untuk memperlambat prosesor 8088 saat mengakses portI/O atau memori yang jauh lebih lambat dari siklus bus 8088. Dalam desain PC, jalur ini diambilkan dari IC clock 8284A yang menyinkronkan dengan clock sistem.PC menggunakan fungsi Ready untuk memasukkan 1 kondisi wait dalam semua akses port, memasukkan 1 kondisi wait dalam siklus DMA, dan memberikan kondisi wait sistem bus.

11. RESET
Sinyal pin 21 ini digunakan untuk menahan. Dalam desain PC sinyal ini diambilkan dari IC clock 8284A yang menerima masukan dari sistem catu daya.

12. QS0 dan QS1
Jalur 2 keluaran ini (pin 24 dan 25) memberikan status queue instruksi internal 8088.

13. TEST
Pin masukan (pin 23) dites oleh instruksi “wait for test”. Jika tes low, eksekusi dilanjutkan, jika tes high, 8088 menunggu dalam kondisi idle sampai kondisi pin menjadi low. Dalam desain PC masukan tes dihubungkan dengan pin busy 8087.

14. S0, S1, dan S2
Pin keluaran (pin 26-28) memberikan informasi status untuk siklus bus. Status ini valid pada tiap awal siklus bus. Dalam desain PC, pin ini dihubungkan dengan bus kontroler 8288 yang dikodekan. Keluaran dekode 8088 menjadi pengontrol jalur dalam sistem bus. Berikut sinyal yang dihasilkan dari status jalur oleh 8288 dan diberikan pada sistem bus : IOR, IOW, MEMR, MEMW, dan ALE.

Operasi Mode Minimum

Operasi mode minimum merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan mikroprosesor 8086/8088. Biayanya lebih murah karena semua sinyal kontrol untuk memory dan I/O dibangkitkan oleh mikroprosesor. Sinyal-sinyal kontrol ini sama dengan Intel 8085A, periferal 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus.

Operasi Mode Maksimum

Operasi mode maksimum berbeda dengan operasi mode minimum dalam hal beberapa sinyal kontrol harus dibangkitkan secara eksternal. Hal ini membutuhkan bus controller 8288. Tidak ada cukup pin pada 8086/8088 untuk kendali bus selama mode maksimum karena pin-pin baru dan fitur-fitur baru telah menggantikan beberapa diantaranya. Mode maksimum biasanya hanya digunakan ketika sistem berisi co-processor eksternal seperti co-processor 8087 (untuk aritmatik).

CATU DAYA/POWER SUPPLY DC

Karakteristik Input

Karakteristik input mikroprosesor-mikroprosesor ini kompatibel dengan semua komponen logika standar yang tersedia saat ini. Berikut ini merupakan table level tegangan input dan persyaratan arus input untuk semua pin input pada kedua mikroprosesor. Level arus input sangat kecil karena input merupakan koneksi gerbang MOSFET dan hanya mempresentasikan arus bocor.

Karakteristik Output

Level tegangan logika 1 pada 8086/8088 kompatibel dengan sebagian besar keluarga logika standar tetapi logika 0 tidak. Rangkaian standar logika memiliki tegangan maksimum logika 0 sebesar 0.4V dan 8086/8088 memiliki maksimum 0.45V. dengan demikian ada perbedaan 0.05V.

CLOCK GENERATOR

Clock Generator 8284A

8284A merupakan komponen tambahan microprocessor 8086/8088. Tanpa generator clock banyak rangkaian tambahan yang dibutuhkan untuk membangkitkan clock (CLK) pada sistem yang berbasis 8086/8088. 8284A menyediakan fungsi-fungsi atau sinyal-sinyal dasar sebagai pembangkit clock, menyelaraskan RESET, menyelaraskan READY, dan sinyal clock peripheral level TTL.
Frekuensi operasi standard 5 Mhz untuk 8086/8088 didapat dengan memasang kristal 15 Mhz ke generator clock 8284A. Keluaran PCLK terdiri dari sinyal yang compatible TTL pada setengah frekuensi CLK.
Bagian reset 8284A sangat sederhana hanya terdiri dari satu buffer Schmitt Trigger dan satu rangkaian flip-flop tipe-D. Jika microprocessor 8086/8088 mengalami reset, mikroprosesor ini mulai mengeksekusi perangkat lunak pada lokasi memory FFFF0H (FFFF:0000) dengan pin interrupt request disable.


Operasi 8284A

Operasi 8284A merupakan komponen yang mudah untuk dipahami

Operasi dari bagian Clock

Inspeksi yang dekat dari gerbang AND menyatakan bahwa ketika FIC adalah logika 0, "oscillator output" disetir hingga dibagi 3. Jika F/C adalah logika 1, maka EFI akan di setir jawab counter. Output dari jawaban di bagi 3 akan membuat timing untuk sinkronisasi yang telah siap, signal untuk jawaban di bagi 2, dan signal CLK pada mikroprosessor 8086/8088. Bahwa output dari jawaban pertama memberi jawaban kedua, dua jawaban yang di kirim tersebut, menyediakan output di bagi 6 pada PCLK(Periperal Clock Output)
  
BUS BUFFERING and LATCHING

Demultiplexing Bus

Demultiplexing berarti pemisahan alamat / data bus AD0-AD7 ke alamat bus AD7-AD0 dan data bus D7-D0. Mikroprosesor 8085 adalah memiliki AD0-AD7. Bus yang digunakan untuk mengirim alamat 8 bit rendah serta data. Selama siklus jam terakhir, alamat ditransfer pada garis-garis ini dan data selama 2 jam siklus dan siklus clock 3. Oleh karena itu selama siklus jam 1 alamat rendah harus ditransfer pada AD0-AD7. Untuk tujuan ini, di clockcycle ALE 1 tinggi dan latch diaktifkan. Jadi alamat yang tersedia di A0 --- A7. Selama 2 dan 3 siklus jam ALE pergi rendah dan latch dinonaktifkan. Jadi ADO-AD7 akan bertindak sebagai D0-D7 di 2 dan 3 siklus clock.

Sistem Buffering

Jika lebih dari 10 satuan beban terhubung ke pin bus manapun, seluruh sistem 8086 atau 8088 harus dilakukan buffer. Pin yang telah dilakukan multiplexing, telah dilakukan buffer oleh latch 74LS373, yang dirancang untuk mengendalikan bus kapasitas tinggi yang ditemukan pada sistem microprocessor.
Arus output buffer telah dinaikkan sehingga lebih banyak satuan beban TTL yang dapat dikendalikan. Keluaran logika 0 menyediakan sampai 32 mA arus sink, dan output logika 1 menyediakan arus sumber hingga 5,2 mA.

Full Buffering
Full Buffering disebut juga dengan mode minimum dan juga paling mudah di operasikan pada mikroprosessor 8086/8088. Biaya yang di keluarkan sangatlah terjangkau karena semua sinyal kendali untuk memory dan I/O di bangkitkan oleh mikroprosessor. Sinyal kendali ini sama seperti Intel 8085A, dan peripheralnya 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088.

Half Buffering
Half Buffering disebut juga dengan mode maximum berbeda dengan mode minimum dalam sinyal kendali yang harus dibangkitkan secara external. Hal ini membutuhkan bus controller 8288.

Bidirectional Buffer
Sebuah bus sinyal yang dapat membawa sinyal dalam dua arah. Bus tersebut dapat membawa sinyal khusus yang memberitahu peralatan terkait untuk terhubung ke jalur yang di lewati data.

Unidirectional Buffer
Unidirectional Buffer dapat disebut juga arah aliran data address bus ialah satu arah, dan data ini dapat di temukan pada address bus atau alamat bus, yaiutu dari mikroprosessor menuju komponen di luar mikroprosessor dengan menggunakan metode satu arah.

 Latching
Seringkali dalam sistem-sistem mikroprosesor, informasi dapat muncul dalam bus mikroprosesor yang harus disimpan untuk digunakan oleh sistem kemudian. Informasi dikirimkan ke suatu pintu keluaran misalnya, mungkin perlu disimpan untuk beberapa saat setelah dialihkan ke bus mikroprosesor. Dalam keadaan seperti itu suatu penahan (latch) dapat digunakan.
Latch merupakan piranti yang mampu menyimpan keadaan logika. Pada prinsipnya latch dibentuk dari sekumpulan flip-flop. Latch atau gerendel memiliki sekumpulan penyemat masukan, penyemat keluaran dan serta penyemat kendali. Latch banyak digunakan pada bus searah yang menyalurkan sinyal sesuai dengan kondisi sinyal kendali. Berbagai tipe Latch yang ada antara lain : 74 373, 74 374, 74 377, 74 364 dan masih banyak lagi.

Sistem D-Latch
D-Latch bisa disebut juga D Flip-Flop atau data flip-flop merupakan pengembangan dari RS flip-flop, pada D flip-flop kondisi outputnya tidak menentu atau tidak lagi terjadi. Data flip-flop merupakan dasar rangkaian utama sebuah penyimpanan data memory digital. Inputan pada RS flip-flop ada dua yaiutu Reset dan Set, dan kedua inputan itu di modif menjadi 1 inputan saja yaitu D atau data.

Sumber :
http://francodiazviera.blogspot.co.id/2014/09/spesifikasi-mikroprosesor.html
http://suputra.blogspot.co.id/2007/01/mikroprosesor.html
http://vhiera-beud.blogspot.co.id/2010/01/mikroprosesor-8086-1.html


Sabtu, 15 Oktober 2016

MANAJEMEN WAKTU


1.    Definisi Waktu

Waktu adalah besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung. Sering dalam kehidupan sehari – hari waktu dibedakan dengan kronos ( kejadian peristiwa yang aka nada tiap saat ) dan kairos ( kesempatan tidak akan terulang ).

2.    Pengertian Manajemen Waktu

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.

3.    JENIS-JENIS WAKTU

·       Waktu yang sulit diatur :
Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk  menjaga keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.


·       Waktu yang dapat diatur :
Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :
Ø  Waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 dan pukul 19.00
Ø  Waktu – waktu lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah, misalnya saat-saat akhir kerja seperti pukul 15.00 dan pukul 22.00
Tantangannya adalah bagaimana manusia dapat memanfaatkan waktu –waktu secara effektif. 

·       MEMANFAATKAN WAKTU PUNCAK SECARA EFEKTIF

Mengerjakan tugas-tugas yang penting dan berat pada waktu puncak, karena pada saat ini semangat sedang tinggi dan kemampuan otak sedang baik. Dan jangan mengerjakan tugas-tugas ringan pada waktu puncak, karena tugas-tugas berat akan lebih sulit dikerjakan pada waktu lembah. Akibatnya pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan dapat tertunda hingga hari berikutnya.

·       LANGKAH-LANGKAH MENGELOLA WAKTU

Kebiasaan mengatur atau mengelola waktu merupakan upaya untuk memanfaatkan waktu sekarang ini sebaik-baiknya. Kita mempunyai tujuan yang jelas, rencana dan prioritas utama, tetapi kita tidak mengelola saat-saat  sekarang ini dengan baik.
Kita tenggelam dalam  hal-hal yang menyebabkan waktu kita terbuang, sehingga menyebabkan tujuan-tujuan kita hilang dan prioritas tercampur aduk dan kita harus memulainya dari awal. Oleh karena itu kebiasaan mengatur waktu merupakan kebiasaan pribadi sukses terpenting.

HAL HAL YANG PENTING  DALAM MENGELOLA WAKTU

ü  Mempelajari tujuan, rencana dan prioritas
ü  Membuat rencana kerja periodik, dapat berupa rencana harian
ü  Menentukan tingkat urgensinya
ü  Menentukan hal-hal yang dapat didelegasikan pada orang lain
ü  Melakukan prioritas ( yang terpenting ) dan yang paling dekat batas waktunya.
ü  Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai
ü  Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana hari berikutnya.
ü  Menyiapkan Tabel Kerja Harian
ü  Menyiapkan tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
ü  Membuat tabel yang praktis, agar mudah dibawa
ü  Tabel berisi seluruh tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan hari iitu.
ü  Alokasi waktu sesuai dengan skala prioritas. Dua puluh persen  tabel terlaksana dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan.
ü  Padukan aktivitas yang serupa
ü  Alokasikan waktu khusus untuk setiap tugas.
ü  Mengkaji lagi tugas-tugas harian, dan menghapus tugas-tugas yang tidak penting.
ü  Membuat rencana kerja yang fleksibel , sisakan waktu untuk tugas-tugas darurat.
ü  Alokasikan waktu istirahat dan santai untuk diri sendiri, keluarga dan teman –teman.
ü  Komitmen pada tabel harian anda, jangan menyimpang darinya, bisa diubah sedikit sesuai situasi.

·       HAMBATAN DALAM MANAJEMEN WAKTU

a.     ü  Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang kurang diminati.
b.    Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli
c.     Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama.
d.    Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang penting.
e.     Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau  mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka.
f.      Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
g.     Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutannya.
h.    Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.

·       WAKTU YANG TERBUANG

A.      Waktu yang sulit diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal.
Hitunglah berapa banyak waktu kita untuk : makan, nonton TV, baca Koran, berbicara panjang lebar ditelepon, mengendarai mobil / motor ke kampus, dan masih banyak lagi. Tentu banyak sekali bukan.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal :
Hitunglah berapa banyak waktu anda untuk : menerima tamu, menghadiri undangan, begadang sama teman-teman, kegiatan social lainnya yang sangat banyak menyita waktu kita.
B.      Waktu yang dapat diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal :
Melamun, membaca Koran, berkirim sms berkepanjangan, telepon berlama-lama, browsing internet di sela waktu kerja.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal :
Pembicaraan yang tidak bertujuan bersama teman-teman, menghadiri rapat organisasi kemahasiswaan mendadak, kedatangan tamu.

·       MENGHINDARI TERBUANGNYA WAKTU

Dalam kehidupan kita, ada saja hal-hal yang mendesak, yang muncul yang membuat rencana kerja kita menjadi berantakan, misalnya  mendadak kita sakit atau  memdadak dosen sakit  sehingga waktu kuliah hari itu kosong. Apa yang kita lakukan supaya waktu kita tidak terbuang percuma? Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, perlu langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Evaluasi kembali tujuan, rencana dan prioritas anda
Tujuan jangka panjang yang diwujudkan secara bertahap melalui tuuan-tujuan jangka pendek harus dievaluasi, termasuk skala prioritas yang sudah ditetapkan
b.    Letakkan tujuan dalam rencana periodik atau program kerja
Tentukan tanggal-tanggal pelaksanaan masing-masing pekerjaan dan tugas mencakup waktu mulai dan batas akhir, sehingga mempermudah pencapaian tujuan anda.
c.    Buat daftar pekerjaan harian
Membuat daftar tabel kerja harian seperti pada langkah-langkah mengelola waktu
d.    Tutup semua hal yang dapat memalingkan anda dari tujuan-tujuan tsb.
Anda harus dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu-waktu puncak, jangan ditunda-tunda. Dengan menunda-nunda anda akan mengacaukan pencapaian tujuan anda dan mengantar anda pada kegagalan. 
e.    Manfaatkanlah waktu luang
Sebaiknya anda elalu siap mengantisipasi terjadinya kehilangan waktu seperti mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
f.     Jangan selalu pasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak
Untuk mengantisipasinya, anda sebaiknya menganalisis apakah tugas mendesak itu penting sekali, penting atau tidak penting.

·       KIAT MANAJEMEN WAKTU

Bagi siapapun, melakukan manajemen waktu secara bijak amat penting. Bila kita melewatkan janji penting dan tenggat waktu, tak ayal ini bakal mengganggu alur karir dan kehidupan sosial kita. Buntutnya, timbul rasa bersalah, frustrasi, dan perasaan buruk lain. Berikut tips manajemen waktu yang tepat dari George Mason University.
a.    Lakukan survei waktu pribadi.
Untuk mulai mengatur waktu, kita harus tahu pasti bagaimana kitaa menggunakan waktu. Survei waktu akan membantu kitaa memperkirakan berapa banyak waktu yang telah kita habiskan dalam aktivitas tertentu. Untuk memperoleh perkiraan akurat, kita dapat melihat waktu yang telah dihabiskan selama satu minggu.
b.    Perhatikan jadwal harian.
Ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian kita. Begitu kita memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya. Yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istirahat pada tiap jam, sedangkan setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat.
c.    Jangan menjadi perfeksionis.
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap menghadapi kekalahan. Tidak ada orang yang sempurna. Kita butuh tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakan dan penundaan
d.    Belajarlah berkata tidak.
Misalnya, teman dekat mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, kita tidak tertarik. Tapi, kita tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.
e.    Belajar menentukan prioritas.
Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimana melakukan prioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan.
f.     Gabungkan sejumlah aktivitas.
Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktivitas dalam satu waktu. Ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk memadukan aktivitas, tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif.
g.    Adaptasi diri.
Setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal Anda berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar upaya ini dapat berhasil untuk Anda. Jadwal waktu yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.

Video Presentasi

Sumber :