MENCARI MEAN, MEDIAN, MODUS, RANGE, RAGAM DAN SIMPANGAN BAKU DARI TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI SERTA PENGERTIAN DAN CARA MENGHITUNG SKEWNESS DAN KURTOSIS
di susun oleh:
Noviansyah Dwi Jaya (28114063)
2KB04
SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Data diambil dari nilai ujian matematika 30 siswa/i SDN Pakuan Bogor:
45 45 53 65 70 70 75 75 75 75
75 80 80 80 84 84 84 85 85 85
95 95 95 95 97 97 97 100 100 100
Jika data-data tersebut dibuat kedalam Tabel Distribusi Frekuensi menjadi:
Nilai Ujian
|
Banyaknya Siswa
|
41 – 50
|
2
|
51 – 60
|
1
|
61 – 70
|
3
|
71 – 80
|
8
|
81 – 90
|
6
|
91 - 100
|
10
|
JUMLAH
|
30
|
Dari tabel diatas dapat dihitung:
A. Rata-rata hitung (Mean)
Keterangan:
x = rata-rata hitung
xs = rata-rata sementara (diambil dari nilai tengah frekuensi terbesar)
p = panjang kelas
n = banyaknya data
Contoh:
Nilai Ujian
|
F
|
Ci
|
FiCi
|
41 – 50
|
2
|
-5
|
-10
|
51 – 60
|
1
|
-4
|
-4
|
61 – 70
|
3
|
-3
|
-9
|
71 – 80
|
8
|
-2
|
-16
|
81 – 90
|
6
|
-1
|
-6
|
91 - 100
|
10
|
0
|
0
|
JUMLAH
|
30
|
||
-45
|
Jumlah Fici = -45
rata-rata sementara = (91 + 100)/2 = 95,5
Jadi,
rata-rata hitung = 95,5 + 10 (-45/30)
= 95,5 - 15
= 80,5
B. Median (Nilai tengah)
Tb = Tepi bawah
Fs = jumlah frekuensi sebelum frekuensi yang ditandai
Fp = frekuensi yang ditandai
Contoh:
Dari tabel diatas, dapat diketahui frekuensi median terletak pada
sehingga didapat
Tb = 80,5 p = 10 Fs = 14 Fp = 6
Me = 80,5 + 10 [(15-14)/6]
= 80,5 + 10/6
= 80,5 + 1,67
= 82,17
C. Modus (Nilai yang Sering Muncul)
Keterangan:
Tb = Tepi bawah
p = panjang kelas
d1 = frekuensi terbesar dikurangi frekuensi diatasnya
d2 = frekuensi terbesar dikurangi frekuensi dibawahnya
Contoh:
Dari tabel diatas, didapatkan modus nya terletak pada
didapatkan: Tb = 90,5 p = 10 d1 = 4 d2 = 10
sehingga
Mo = 90,5 + 10 [4/(10+4)]
= 90,5 + 10 [4/14]
= 90,5 + 2,86
= 93,86
D. Range (Rentangan/Jangkauan)
Jangkauan dari tabel distribusi frekuensi diatas adalah
R = 100,5 - 40,5
= 60
E. Ragam/Varians
Data yang ada:
45 45 53 65 70 70 75 75 75 75
45 45 53 65 70 70 75 75 75 75
75 80 80 80 84 84 84 85 85 85
95 95 95 95 97 97 97 100 100 100
Xi
|
F
|
(Xi-X)2
|
f(Xi-X)2
|
45
|
2
|
1260,25
|
2520,5
|
53
|
1
|
756,25
|
756,25
|
65
|
1
|
240,25
|
240,25
|
70
|
2
|
110,25
|
220,5
|
75
|
5
|
30,25
|
151,25
|
80
|
3
|
0,25
|
0,75
|
84
|
3
|
12,25
|
36,75
|
85
|
3
|
20,25
|
60,75
|
95
|
4
|
210,25
|
841
|
97
|
3
|
272,25
|
816,75
|
100
|
3
|
380,25
|
1140,75
|
Jumlah
|
6785,5
|
Varians dari data diatas adalah
V = 6785,5 / 30
= 226,18
F. Simpangan Baku
= Ö226,18
= 15,04
Pengertian dan cara menghitung Kemencengan Sebaran (Skewness), dan kecuraman kurva sebaran(Kurtosis)
A. Kemencengan Kurva Sebaran (Skewness)
Skewness adalah derajat ketidak simetrisan suatu distribusi. Jika suatu kurva frekuensi suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memaanjang ke kanan (dilihat dari meannya)maka dinyatakan menceng kanan (positif) dan jika sebaliknya maka menceng kiri (negatif). Secara perhitungan, skewness adalah momen ketiga terhadap mean. Distribusi normal (dan distribusi simetris lainnya, misalnya distribusi t atau Cauchy) memiliki skewness 0 (nol).
B.Kecuraman Kurva Sebaran
Merupakan derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya data. Jika bentuk kurva runcingberarti nilai data terkonsentrasi terhadap nilai rata-tata atau nilai penyebarannya kecil, sebaliknya jika bentuk kurva nya tumpul berarti nilai data tersebar terhadap nilai rata-rata atau nilai penyebaran besar. Keruncingan distribusi data ini disebut juga kurtosis.
Derajat keruncingan suatu distribusi frekuensi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Leptokurtis
Distribusi data yang puncaknya relatif tinggi atau bentuk distribusi yang ujungnya sangat runcing
Mesokurtis
Distribusi data yang puncaknya tidak terlalu runcing atau tidak terlalu tumpul
Platikurtis
Distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar
Mesokurtis leptokurtis platikurtis
Leptokurtis
Distribusi data yang puncaknya relatif tinggi atau bentuk distribusi yang ujungnya sangat runcing
Mesokurtis
Distribusi data yang puncaknya tidak terlalu runcing atau tidak terlalu tumpul
Platikurtis
Distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar
Mesokurtis leptokurtis platikurtis
Derajat keruncingan distribusi data α4 dapat dihitung berdasarkan rumus berikut
Data tidak berkelompok
α4 = 1/(nS^4 ) ∑ ( Xi - X ̅)4
Data berkelompok
α4 = 1/(nS^4 ) ∑ fi ( mi - X ̅ )4
Keterangan :
α4 = Derajat keruncingan
Xi = nilai data ke – i
= nilai rata-rata hitung
fi = frekuensi kelas ke – i
mi = nilai titik tengah ke –i
S = simpangan baku
n = banyaknya data
Data tidak berkelompok
α4 = 1/(nS^4 ) ∑ ( Xi - X ̅)4
Data berkelompok
α4 = 1/(nS^4 ) ∑ fi ( mi - X ̅ )4
Keterangan :
α4 = Derajat keruncingan
Xi = nilai data ke – i
= nilai rata-rata hitung
fi = frekuensi kelas ke – i
mi = nilai titik tengah ke –i
S = simpangan baku
n = banyaknya data
dari penggunaan rumus diatas akan menghasilkan kemungkinan tiga nilai yaitu :
α4 = 3 distribusi keruncingan data disebut mesokurtis
α4 > 3 distribusi keruncingan data disebut leptokurtis
α4 < 3 distribusi keruncingan data disebut platikurtis
α4 > 3 distribusi keruncingan data disebut leptokurtis
α4 < 3 distribusi keruncingan data disebut platikurtis
Kak, mau tanya dong. Itu ci dapat dari mana ya ?
BalasHapusTerimakasih