PENGERTIAN
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan
data merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang akan digunakan untuk
menjawab permasalahan penelitian.
Sumber
data :
1. Sumber data Primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini
subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu
benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
2. Sumber data Sekunder adalah merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Teknik
Pengumpulan Data
·
Kuesioner
dalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
·
Observasi
merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan
angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan
pada responden yang tidak terlalu besar.
·
Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir
(1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancaradengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).
·
Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah
berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu
otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
·
Instrumen
alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen
sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana
yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat tes, pedoman
wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
·
Variabel
konsep yang memiliki
keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan variabel sebagai
faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima mengingat
bahwa kegiatan penelitian memang terpusat pada upaya memahami, mengukur, dan menilai
keterkaitan antar variabel-variabel tersebut. Tentang hal ini perlu
diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan
berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan
berdasarkan kajian pustaka. Itu juga berlaku pada penelitian Grounded maupun
Penelitian Partisipatif.
Macam – macam Variabel :
1. Variabel
Kuantitatif
variabel yang berbentuk
angka. Contoh dari variabel kuantitatif ini adalah: umur, tingi badan, berat
badan. Ciri khas dari variabel kuantitatif ini adalah kita dapat melakukan
operasi matematika (tambah,kurang,kali,bagi) di hasil variabel ini. Variabel
kuantitatif dibagi dalam dua: variabel kuantitatif continuous dan discrete.
2. Variabel Diskrit
variabel yang berisi angka
bulat (1,2,3,4) bukan angka yang berbentuk pecahan seperti (0.3,2.4,4.1).
Contoh variabel yang termasuk dalam variabel kuantitatif discrete adalah:
jumlah pasien rumah sakit. Jumlah pasien pasti berbentuk angka bulat, tidak
mungkin pecahan. Contoh lainnya adalah jumlah anggota keluarga.
3. Variabel Kontinum
Dipisahkan
dalam 3 variabel kecil yaitu varibel ordinal, interval, dan rasio.Lebih lanjut
Arikunto (2006: 123) mengungkapkan bahwa variabel penelitian ditinjau dari
sifatnya dibedakan menjadi 2 yaitu:
Variabel
Statis
Varibel statis adalah
variabel yang tidak dapat dirubah keberadaannya seperti jenis kelamin, tempat
tinggal, dan lain-lain.
Variabel
Dinamis.
Variabel dinamis adalah
variabel yang dapat dirubah keberadaannya, berupa pegubahan, peningkatan, atau
penurunan. Misalnya, kedisiplinan, motivasi kepedulian, dan lain-lain.
4.
Variabel Kualitatif
Variabel yang menunjukkan
suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan,
kemakmuran dan kepandaian.
5.
Variabel Independen
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
6. Variabel
Dependen
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat,
karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
7. Variabel
Moderator
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel
ini sering disebut sebagai variabel
independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami
isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
8. Variabel
Intervening
Merupakan variabel yang menghubungkan antara
variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan
antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening)
dan Loyalitas (Dependen).
9. Variabel
Kontrol
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.